SAYA TERPAPAR COVID-19
TERIMA KASIKU
Terima kasih pak *Pdt Asmen Tonapa* yang terus menyapa saya lewat doa2nya canda rianya. Kiriman Doa2, ayat2 Alkitab dan kata2 penguatan teman *Kelas Siloam* saya, teman2 saya _Kelas Kecil_ *Wanita Bijak* kepada beberapa ibu-ibu "benar teman" secara pribadi bergantian menelepon atau mengirimkan ayat dan kata2penguatan tanpa saya sebut namanya satu per satu. Semua anak2ku Team Multimedia Getorta yang saya kasihi, Terima kasihku kepada Elisabeth P, teman sekaligus sepupuh saya yang telah dipakai Tuhan menolong saya dalam proses masuk RS. Sahabat dan sekaligus orang yang selalu melihat sisih jelek saya dengan kasih *Adriana* yang hampir setia hari menelepon saya. Kekuatiran suami yang berlebihan tetapi saya paham itu cara dia mencintai diriku, sapaan adem-ayem putra saya yang tidak menentu setiap hari tetapi diam2 telah kirim permintaan doa khusus kepada komunitas PPGTnya utk mendoakan mamanya 😍 (i love you son!) perhatian saudara2 kandung saya yang luar bisa dengan caranya masing-masing, perhatian dan bantuan sepupuh saya, ipar2 saya, juga selipan doa2 jemaat Getorta untuku. Untuk dua gadis mudah bergantian menjadi teman sekamarku selama di RS, untuk semua sesama penghuni IC & Krisan yang sering sama-sama berjemur selama 11 hari saya dalam perawatan.
Tuhan telah memproses saya dengan caranya dan telah membukanan satu lagi rahasia baruNya untuk mengerti dan memahami tentang _*Cinta & Kasih_* -*Ketulusan & Keikhlasan* semua apapun bentuk support kalian menjadi nyata dalam perjalanan kesembuhan saya, bahwa semua bentuk perhatian kalian telah membentuk suatu energi demi energi, menjadi kekuatan menjadi gunung semangatku untuk sembuh.
Puji & Syukurku kepada Tuhan Yesus yang Dasyat yang telah memproses saya melalui kesehatan saya. Tgl 14 pagi setelah mengalami panas mengigil di tengah malam, paginya saya langsung ke RS Elim, bertemu dokter umum di kasih obat *(OBAT?) lalu dokter itu menawari saya untuk opname tetapi saya malahan minta di Swab, mendapat resep dokter umum dan rujukan Swab? Dan, singkat cerita saya *Positif* terpapar Covid-19, tetapi Pihak UGD/IGD RS itu hanya menyuruh saya pulang ke rumah melakukan karantina mandiri tanpa memberikan obat atau petunjuk karantina mandiri. Saya tebus saja resep dokter umum tadi saya tambahkan beberapa vitamin C dan Nature E lalu saya pulang ke rumah ibu saya di Desa yang berjarak sekitar 27km dari kota kabupaten Toraja Utara. Hari ke 2-3 saya di rumah ibu saya di Desa Rantebua, panas saya semakin tinggal dan hari ke 3 napas saya mulai pengap alias mulai sesak, badan semakin sakit bak dilindas truk, kepala saya ingin meledak karena terlalu sakit, menjelang malam seorang teman telepon menanyakan kepulangan saya ke rumah saya, tiba-tiba otak saya langsung ingat istrinya bahwa dialah yang harus menolong saya, saya minta tolong ibu Elisabeth P, saya bilang bagaimana caramu deh minta seseorang harus menolong saya di desa Rantebua ini. Singkat ceritanya Senin pagi tgl 18 Jan 2021 jam 11, tubuh saya sudah berbaring di IGD RS Lakipadada langsung cek suhu badan, tensi dan, EKG lalu di infus dan di rontgen, diberi bantuan oksigen, diberikan makan, minum obat, obat yang lama di ganti alias tdk boleh mengkonsumsi lagi. Sore hari setelah minum obat baru saya di dorong masuk kamar, malam itu walaupun saya masih panas dan seluruh badan & tulang2 sangat Sakit luar biasa tetapi tidur saya nyenyak, kakak saya telepon sebelum tidur menyuruh saya harus minum air hangat sebanyak2nya walaupun resiko akan kencing2 tetapi terapi itu membuahkan HASIL, keesokan harinya pegal dan sakit yang luar biasa mulai berkurang, hari ke 3-4 saya di RS sedikit terasa mulai agak enak lalu hari ke5 nafsu makan mulai ada, hari-hari berikutnya semakin memberikan perubahan, hingga saya menyadari bahwa semua makanan RS ikan, daging, telur rebus sayuran, buah2 yang diberikan RS saya lahap semuanya, lalu mulai saya pesan kapurung 2 porsi setiap hari, *cerita soal Kapurung ada cerita lucunya, itu boleh cerita sambil bisik-bisik kalau mau seruh, selama di RS setiap pagi sampai jam 11siang kami berjejer di taman dengan membawa kursi masing sambil berjemur berbagi cerita ada cerita sedih karena anak dan kel mereka yang terpapar di jauhi orang di lingkungan mereka, di olok-olok dan berbagai macam cara penolakan yang mereka terima dari lingkungannya. Ironi bukan? Ada sedih, ada kesal, ada juga lucu2nya menjadi cerita tersendiri buat saya.
Daaaaaaan, akhirnya pada tgl 29 Jan 2021 kemarin, saya mendapatkan hasil PCR saya yang dilakukan pada tgl 27 lalu dengan hasilnya *Negatif* "Thanks Lord". Saya sudah keluar RS kemarin sore dan sekarang sedang di Rumah mertua di Rantepao untuk beberapa hari kedepannya. Saya masih cepat lelah, tetapi menurut dokter itu normal sebagai ex- penderita Covid-19, dibutuhkan sekitar 1 bulan untuk pemulihan rasa capek dll itu. Hasil Rontgen saya pada tgl 18 Jan 2021 terdapat flek-flek halus didalam jantung saya, kata dokter Virus menyerang organ jantung saya tetapi di yakini oleh dokter bahwa setelah saya mengkonsumsi obat anti virus selama 5 hari di RS maka virusnya sudah lumpuh dan mati. Untuk memulihkan flek saya kembali bersih perlu perawatan minimal 3 bulan dengan melakukan hal-hal :
- Terapi tidur tengkurape
- Treatment atau jalan kaki dengan pelan-pelan setiap pagi atau sore
- mengkonsumsi sayuran, buah2 dan makanan yang bergisi.
- menurunkan berat badan saya (😁😉😁😉😁😉)
- Istrahat yang cukup
-perbanyak minum air putih secara teratur
- dan tentu dengan selalu berpikiran positif dan doa katanya 🙏
Terima kasihku yang tulus buat dokter-dokter dan para medis yang merawat saya selama 11 hari serta kunjungan khusus kepala RS Lakipadada, penanganan, pelayanan yang luar biasa, pelayanan puskesmas Rantebua walapun telat action, pelayanan dan nasehat seorang dokter mudah di RS Lakipadada....wowowow pesan2mu akan saya ingat dan lakukan dokter 😁😉😁😉😁😉❤🙏j
Demikian pengalaman saya sebagai ex penderita Covid, yang saya maknai sebagai cara Tuhan mendekatkan saya kepadaNya melalui proses dalam kesehatan semoga menjadi inspirasi bagi teman atau siapa saja yang membaca tulisan ini. Salam sehat satu dalam harmoni ❤😁🙏😍
You're the color of my life
By : Cancerina Tanan
Ex-pasian Covid-19
Medio 30 Jan 2021
*Maaf jika ada penulisan kata/istilah kedokteran yang keliru 🙏
Komentar
Posting Komentar