BAROMETER KASIH

TIDAK MEMBALAS KEJAHATAN dengan KEJAHATAN


Kasih itu sabar kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.  Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

(1 Kor 13 : 4-7) 


Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk Mengasihi sesama tanpa pandang bulu. Dia menginginkan kita agar berbuat baik dan menebarkan kasih kepada orang lain. Sebab Allah adalah Tuhan yang penuh kasih.

Tidak Membalas Kejahatan? Sebagai manusia biasa itu sangatlah sulit saya lakukan, penuh perjuangan dan sangalah mustahil dilakukan bukan?

“Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” (1 Petrus 3:9).

Seperti yang saya hadapi ketika saya di rumah sakit, putra saya datang menjenguk dan mengatakan bawah salah satu anjing kami mati dan herannya mati didalam pagar rumah tetangga sebelah kami, itu mustahil masuk sendiri ke sana karena pagar rumah mereka tertutup rapat. Menurut adik saya sepertinya di racun orang lain lalu membuang ke rumah sebelah, dan kondisi anjing keluar busa dari mulutnya. 

Bagi saya mudah sekali mencari tahu siapa yang berbuat karena di kompleks kami bertebaran CCTV, dan sebagai manusia biasa menghadapi situasi seperti itu pasti ada rasa marah, kesal, sedih dan pastinya  ingin sekali melabrak orang itu apalagi ditambah mendengar cerita-cerita beberapa ibu-ibu tetangga saya yang lain ketika saya sudah keluar dari RS, membuat hati saya semakin panas.

Tetapi beruntunglah saya,  bersyukur telah berada di Kelas Pemuridan KCC, mencoba berpikir positive dengan  tetap terus mencoba untuk tenang, mencoba memahami perasaan mereka-mereka yang membenci binatang (Anjing), mencoba memposisikan diri saya dalam situasi mereka sambil terus memohon kepada Tuhan agar diberikan kesabaran, rasa pemaaf dan perasaan untuk tidak terintimidasi dengan kemarahan, lalu seketika itupun saya merasakan capek sekali, seakan  beban berat menggerogoti hati saya. Tiba-tiba saya jadi merasa sangat kasihan kepada orang-orang yang sedang memupuk kebencian, memupuk kemarahan, memelihara ketidak suka-an apalagi itu  hanya terhadap seekor binatang (Anjing), merasakan perasaan itu hati saya berguman “kasihan sekali ya hidup mereka hidup berlarut-larut dalam kemarahan yang terkadang di besar-besarkan oleh mereka sendiri” 

Banyak pelajaran berharga yang saya dapat pelajari dari situasi ini, bagaimana mencoba untuk tidak cepat merespon dari setiap situasi yang kita hadapi, bagaimana kita tetap focus kepada Tuhan sambil memohon akan penyertaan Roh KudusNya, bagaimana belajar kosong, belajar tidak terintimidasi oleh situasi-situasi yang sedang kita hadapi, bagaimana mencoba melangkah mundur sejenak (berdiam diri sejenak) untuk memberikan kita waktu jedah (waktu kita berbincang-bincang dengan Tuhan) saya terus bersusah payah mencoba mengingat dan merangkai satu kalimat ayat dalam Alkitab sesuai yang saya ingat saja yaitu setiap orang hendaklah cepat mendengar dan lambat berkata-kata (lengkapnya sbb dibawah)

“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini : setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.” (Yakobus 1 : 19)

Saya sadar betul bahwa situasi ini di ijinkan Tuhan terjadi kepada saya dan keluarga, dan situasi ini saya harus kalahkan saya harus mati terhadap dosa dan terus berdoa agar saya dapat memaafkan orang-orang itu siapapun mereka dan belajar  mengasihi mereka. Sayapun percaya tetangga semacam itu dijinakkan Tuhan hidup di sekitar saya (kel. Kami) untuk satu tujuan atas proses keimanan saya kepadaNya, agar saya terus belajar menjadi sabar, belajar membenahi kekurangan didalam diri saya sebagaimana hidup bertetangga, belajar mengintropeksi diri dan membenahi anjing peliharaan saya dengan baik, dan saya percaya bahwa suatu saat  mereka  dapat melihat kemuliaan Tuhan dalam keseharian saya sebagai tetangga yang tetap menegur dengan sopan serta memperlakukan mereka dengan penuh penuh Kasih. 

Seperti kata Petrus, jika seseorang berbuat salah atau suatu kejahatan terhadap kita, maka kita tidak memiliki wewenang untuk membalasnya. Sebab Tuhanlah yang berhak menentukan dan menghukum orang yang berbuat kejahatan. Tugas kita adalah membalasnya dengan kebaikan dan memperlakukannya dengan penuh kasih. 

Tuhan Yesus menolong.

Medio, 1 June 2021 

By : Cancerina Tanan


#yourethecolorofmylifes

#honestylovery

#bejanakehidupan

#jalanjalanmurahketoraja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARYA ROH KUDUS YANG MEMAMPUKAN #yourethecolorofmylifes #bejanakehidupan

Penatalayanan Atas Waktu, day 4th PRIORITAS PEMILIK WAKTU

BELAJAR MENGERTI KEHENDAK TUHAN DALAM HIDUPMU.